Matius 6:25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah
kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah
hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting
dari pada pakaian?
Satu
syarat saja agar hidup kita dipelihara secara ajaib oleh Bapa di surga
dan syarat itu bahkan bukan kata kerja, syarat itu adalah "Jangan kita
kuatir" Jangan kuatir itu bukan sebuah jeripaya, tapi kalau kita tidak
hargai perintah Tuhan ini, maka jiwa kita pasti akan berdarah-darah.
Segala berkat Tuhan dalam hidup kita akan bocor kemana-mana dan
kehidupan rohani kita pasti akan terpuruk. Jangan kuatir bukan kata
kerja, tapi luar biasa dampaknya. Dua ribu tahun lalu ketika Yesus duduk
di padang berkotbah dan begitu banyak orang mendengarkannya dan Tuhan
menyampaikan berita yang luar biasa ini. Dua ribu tahun yang lalu orang
juga sama seperti kita kuatir akan rejekinya, makan minumnya, membayar
hutang. Jadi Yesus bilang begini "Janganlah kuatir akan hidup-mu" Kalau
Tuhan pernah menolong orang israel melewati air samudera membelahnya,
sekarang Tuhan masih bisa menyelamatkan umat-Nya. Jangan pernah merasa
Tuhan itu spesial dimasa lalu, dan Tuhan hanya istimewa perlakuan-Nya
pada beberapa orang, anda dan saya yang menjadi anak-anak Tuhan, yang
tahu kita dikasihi Tuhan, tidak ada perlakuan istimewa di dalam kerajaan
Allah, Dia memperlakukan kita semua sama yaitu, Dia mengasihi kita
semua, kalau Dia melakukan mujizat dulu, Dia juga bisa melakukan
sekarang, jangan mengangap hidup orang lain lebih di perhatikan Allah.
Jangan membanding-bandingkan sebab, orang yang membanding-bandingkan
akan kelewatan berkat Tuhan. Dia tidak akan melihat penyediaan Tuhan
dalam hidupnya. Tuhan telah merancangkan setiap rencana-Nya yang damai
sejahtera penuh pengharapan bagi setiap anak-anak-Nya.
"Janganlah kuatir akan hidupmu" Aku tahu hidupmu. Aku tahu pergumulanmu
kata Tuhan, Aku tahu anakmu seperti apa? Aku tahu kondisi livermu. Aku
tahu kantongmu. "Janganlah kuatir akan hidupmu" Kalimat ini Tuhan ulangi
hingga hari ini, kalau Tuhan bilang jangan kuatir, percayalah anda tidak
punya alasan untuk kuatir sekali pun anda beralasan untuk kuatir.
Ketika Yesus berbicara di ayat 25 ini masa Tuhan tidak tahu kondisi
hidup manusia dulu,sekarang, dan seterusnya? Tuhan tahu dan Tuhan bilang
jangan kuatir. Allah kita adalah Allah yang peka, ada orang yang
berkata Tuhan tidak perduli itu salah. Ada yang berkata aku sudah
ditinggalkan Tuhan itu tidak benar, kalau kita berkata kita sudah
meninggalkan Tuhan itu benar, kalau benar demikian kambalilah karena
anda di kasihi Tuhan, tidak ada alasan untuk lari, sesalah apapun
datanglah ke kaki Kalvari, pulanglah pada Tuhan. Dia masi mau ampuni
kita. Tuhan mendengarkan keluh kesah anda setiap hari, setiap rekening
yang tidak bisa anda bayar, penyakit anda sekarang yang membuat anda
kualahan, semua hasil kerja habis untuk berobat, Tuhan dimana di
hidupmu? Saya beritahu pada anda. Dia masih ada bersama dengan anda.
Sekali pun roti mu serba sedikit, air juga. Kata Yesaya 30 "Tapi Aku
tidak menyembunyikan diri dari hidupmu, jangan mengeluh kenali dulu apa
rencana Ku dibalik semua ini" Yesus bilang kepada orang israel saat itu
"Janganlah kuatir akan apa yang kamu makan dan apa yang kamu minum,
hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting
dari pada pakaian" Tapi Tuhan mengarahkan mata orang-orang saat itu yang
mendengarkan-Nya kepada kehidupan yang tidak terjamh oleh materi nah
ini yang menjadi daya tarik Tuhan.
Tuhan bilang hidupmu lebih penting dari apa yang kamu makan, minum dan
pakai. Tuhan ingin menunjukan pada murid-murid-Nya, ada sebuah kehidupan
yang tidak di jamah oleh dunia, itu kehidupan rohani didalam dirinya.
Tuhan mengajak kita untuk melihat lebih dalam dari pada kebutuhan perut
kita, Tuhan menuntun kita ke air yang tenang dan rumput yang hijau. Ia
tuntun kita kesumbernya. Yesus ingin mengajarkan sesuatu tetapi
orang-orang saat itu bebal hati, Tuhan sekarang masih mau mengajarkan
pada kita, Aku tahu kebutuhan perutmu, sandang, pangan, pakaianmu, Aku
tahu tetapi tunggu dulu yang satu akan Ku beri, mana akan tetap turun
sekali pun kau tidak layak. Aku mau supaya kamu temukan sumber berkat
itu, Tuhan mau kita setuju bahwa berkat itu, pertama-tama diawali dengan
kehidupan rohani, Tuhan mau kita melihat sumber kemenangan itu ada
dalam hubungan kita dengan Dia, bukan terletak pada berkat material yang
diberi, sebab ada orang berkata asal Kau memberi yang satu ini aku
pasti bahagia, belum tentu.
Saya
tidak mau kita ini punya kehidupan mengikuti Tuhan adalah berdasarkan
berkat. Kalau Kau memberi ini aku pasti senang, Tuhan kalau sampai aku
kau sembuhkan aku akan melayani-Mu. Kalau sampai aku keluar hutang aku
nanti akan bayar perpuluhan. Orang seperti ini buta rohani, mereka
mengira kalau aku dapat aku pasti bahagia, kalau aku punya aku pasti
senang, kalau aku dijawab pasti aku menang. Sebaliknya sebelum kau
dijawab, sebelum kau terima, sebelum kau dapat, jamgan berkata ditunda
besok, hari ini juga bangunlah kehidupan rohani mu. Tuhan bilang bukan
kah hidup itu lebih penting dari pada yang kau pakai dari pada makanan
dan minuman? Tuhan bilang yang ini dulu baru yang itu. Tetapi banyak hal
diluar kendali kita manusia tidak berdaya, apa yang harus kau lakukan
dalam keadaan terjepit tidak bisa berbuat apa-apa? Carilah Tuhan,
bangunlah kehidupan rohani mu didalam perkara sederhana, kalau sekarang
anda tidak bisa berbuat apa-apa, masi bisa satu hal yang anda lakukan
yaitu bersyukur.
Tuhan aku bersyukur dengan yang ada, kelolahlah yang ada. Tapi yang
punya, aku cuman punya lima roti dan dua ikan, dulu aku punya pabrik
roti, dulu aku punya perikanan, sekarang tinggal lima roti dan dua ikan.
Lima roti dan dua ikan juga cukup untuk memulai bersyukur pada Tuhan
dan di serahkan ke tangan-Nya. Itulah rahasia kerajaan surga. kerajaan
sorga tidak terletak rahasianya di massa depan, Tuhan selalu bisa
bekerja di massa kini. Tidak perlu ditunda untuk membangun kehidupan
rohani, mujizat masi perlu di nantikan, lakukan tanggung jawabmu bangun
hidup mu, bangun kerohanianmu. Bukankah hidup itu lebih penting, dengan
kata lain carilah yang lebih penting dari pada sekedar keluar dari
masalah mu. Yaitu kepentingan kerajaan surga.