Tolong aku Tuhan




Ada kalanya ketika kita berada dalam masalah, kita berteriak kepada Tuhan dan memohon pertolongan-Nya. Tetapi ketika kita baik-baik saja, maka kita seolah melupakan  bahwa ada Tuhan yang menyertai kita. Tanpa sadar, sebagian orang beriman, kita malah acap menempatkan Tuhan di bagian belakang kehidupan kita. Saat angin permasalahan mulai menguncang, barulah kita berteriak "Tolong aku Tuhan""


   Hal ini banyak di alami oleh kita yang kurang sunguh-sunguh membaca firman Tuhan, jarang bersekutu dengan saudara seiman dan seringkali lupa mempraktekan firman Tuhan yang telah kita baca maupun kita dengar. Ketiga hal di atas membuat kita hanya separoh-separoh saja dalam mengenali Tuhan dengal segala sifat-Nya. Karena itu, kita cendrung tidak sungguh-sungguh dalam menjalani keseharian hidup kita bersama Tuhan. Alhasil, tatkala ada hal yang menggoncangkan, maka kita lantas berteriak keras, "Tolong aku Tuhan."


Bukan berarti kita tidak boleh minta tolong pada Tuhan. Sudah jelas satu-satunya tempat kita berharap pertolongan adalah Tuhan saja tetapi, jelas kita memahami Tuhan dengan segala sifat-Nya, maka kita akan meminta pertolongan dengan iman. Nah, seperti yang terjadi pada murid-murid Tuhan ketika berada dalam ombak badai, kita hanya tolong dalam ucapan, bukan dalam iman. Karena itu, Tuhan Yesus dengan keras menegor mereka dengan menyatakan bahwa murid-murid-Nya kurang percaya. Kurang beriman. Kurang mengenali sifat Tuhan.

  
 Tak perlu ada hal yang kita risaukan saat berjalan bersama Tuhan. Mungkin kita akan menghadapi kerikil kejangkalan. Mungkin ada badai permasalahan. Mungkin di depan kita ada jurang kehancuran. Selama kaki kita senantiasa berpaut pada Tuhan, maka tak akan ada penghalang bagi kita untuk melihat kesetiaan pertolongan Tuhan. Tetaplah percaya.

0 comments: